Minggu, 24 April 2011

perencanaan Mass Rapid Transit (MRT) untuk masyarakat Jakarta

Mass Rapid Transit (MRT) adalah salah satu sistem angkutan umum massal biasanya berupa sistem kereta listrik yang kini sedang popular di dunia.

Termasuk Jakarta pun kini sedang hangat membahas proyek pembangunan MRT. Sarana transportasi ini dianggap mampu menjawab masalah transportasi yang kini menjadi momok bagi masyarakat Jakarta.

Rencananya MRT tersebut akan dibangun pada 2012 mendatang dan diperkirakan selesai serta dapat beroprasi pada 2016 mendatang. Proyek MRT ini dibiayai oleh Japan International Corporation Agency (JICA).

Dahulu PEMDA DKI Jakarta juga berencana membangun sebuah sarana transportasi massal yang disebut-sebut sebagai monorel. Namun proyek tersebut kandas ditengah jalan akibat kekurangan dana. Apakah nantinya proyek MRT tersebut akan benar-benar terwujud atau justru senasib dengan proyek monorel?. Semoga MRT yang diidam-idamkan masyarakat Jakarta ini dapat terealisasi agar permasalahan kemacetan akibat dari sarana prasarana transportasi di Jakarta ini mampu bisa teratasi, atau minimal bisa berkurang.

Rencana Pembangunan sarana Angkutan Massal Cepat (MRT) bakal terkatung-katung. Pasalnya, hingga kini pemerintah Jakarta belum mempunyai rencana induk pembangunan MRT.

Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga mengatakan, pemerintah Jakarta hingga kini hanya punya rencana membangun kereta bawah tanah dari jurusan Dukuh Atas-Lebak Bulus-Jakarta Kota. Pemda juga belum menemukan jawaban untuk menghindari bahaya banjir pada jalur kereta bawah tanah itu. Padahal wilayah yang akan dibangun jalur MRT adalah wilayah rawan banjir.

“Dalam beberapa kali kajian itu bagaimana antisipasi terhadap banjir. untuk konstruksi bawah tanah yang paling ditakutkan ancaman banjir bukan gempa bumi. sampai hari ini pihak konsultan dan pemprov belum bisa menjawab apa antisipasinya terhadap bahaya banjir. apalagi kalau kita menilik pada 2007 daerah Dukuh Atas adalah daerah banjir,” papar Nirwono Yoga.

REncana sudah tercatat dengan baik !Apa akn terwujudkan sesuai target ?

Sabtu, 23 April 2011

Bagaimana Sejarah April Mop?

Dorongan membuat lelucon praktis mulai muncul sejak musim semi zaman Romawi Kuno dan Celtic. Di zaman ini, merusak dijadikan festival dan dirayakan.

April Mop pertama berasal dari Eropa pada Abad Pertengahan. Beberapa jejak April Mop di mitologi Romawi, khususnya terdapat pada kisah Ceres, Dewi panen, dan putrinya, Proserpina.

Dewa orang mati Pluto menculik Proserpina dan membawanya tinggal bersama di dunia ‘bawah’. Gadis ini memanggil ibunya, namun Ceres hanya bisa mendengar gema suara putrinya, dan upaya pencariannya menjadi sia-sia.

‘Tugas bodoh’ atau kejar-kejaran sia-sia semacam ini pun menjadi lelucon praktis populer di Eropa di abad kemudian.

Teori paling dikenal mengenai asal-usul April Mop adalah, peralihan kalender Julian menjadi Gregorian yang digunakan di akhir abad ke-16. Berdasar kalender Julian, Tahun Baru dirayakan selama sepekan antara 25 Maret hingga 1 April. Namun, untuk kalender Gregorian, Tahun Baru dirayakan pada 1 Januari.

Mereka yang tak mengetahui hal ini bersikeras menganut tradisi lama dan tetap membuat lelucon di sekitar Tahun Baru lama. Namun teori ini tak dapat menjelaskan mengapa tradisi lelucon ini tak menyebar ke negara-negara lain di Eropa yang tak mengadopsi kalender Gregorian di kemudian hari.

Di masa kini, stasiun radio, program TV dan situs web telah menyiapkan jebakan untuk pembaca dan pendengarnya. Salah satu lelucon paling terkenal adalah, tipuan dokumenter 1957 BBC mengenai panen spaghetti tahunan di Swiss yang menampilkan satu keluarga sedang memetik helai pasta dari ‘pohon spaghetti’.

Makanan favorit Italia ini masih dianggap sebagai makanan lezat eksotis di Inggris saat itu, dan banyak pendengar tertipu ingin mendapat semak spaghetti mereka sendiri.

Pada 1 April 2009, Google mengajak orang mendaftar untuk proyek eksplorasi Mars. Jadi, berhati-hatilah saat menjelajah web atau menonton TV di 1 April.

Jumat, 15 April 2011

University of Sorbonne - Perancis

University of Paris 1 Pantheon-Sorbonne (Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne) adalah sebuah universitas di Paris, Perancis.

Secara historis, universitas ini adalah bagian dari Universitas Paris, yang dibagi menjadi beberapa universitas. Sekitar 40.000 mahasiswa tersebar dalam 14 departemen pengajaran dan penelitian (Unités de Formation et de Recherche) dan 5 institut, yang memberikan pengajaran hukum, ilmu politik, ilmu ekonomi, manajemen dan humaniora.

Sejarah Universitas

Sorbonne di abad ke-17
Barikade dan polisi di sekitar Sorbonne (ketika protes mahasiswa musim semi 2006).

Setelah musim ideologi, budaya dan sosial yang banyak memengaruhi Perancis bulan Mei dan Juni 1968, sebuah universitas baru muncul; hukum 12 November 1968 menciptakan universitas otonomi dan pluridisiplin.

Universitas Paris 1 didirikan dengan dasar harapan perubahan untuk menghasilkan sebuah proyek akademik murni yang menyatukan humaniora, hukum dan ekonomi. Daripada memiliki fakultas hukum, ekonomi atau humaniora yang terpisah, universitas ini terbagi menjadi UFR khusus. Contohnya UFR hukum internasional mempunyai hubungan yang sama dengan UFR geologi juga UFR hukum komersial. Ini uatu perubahan revolusioner, setelah mata kuliah tersebut pernah diajarkan di fakultas yang lebih tinggi dan hierarkis. Hingga mata kuliah sarjana tradisional di Perancis dalam sejarah, geografi, filosofi, sejarah seni, arkeologi, ekonomi, hukum dan ilmu politik, disiplin baru terus ditambahkan, termasuk seni visual, matematika dimasukkan dalam ilmu sosial, manajemen bisnis, pariwisata, budaya dan komunikasi.

Nama universitas ini berasal dari tiga tradisi berikut: Sorbonne adalah pusat tradisional bagi kajian humaniora di Paris (juga digunkan oleh Paris III dan Paris IV, universitas humaniora lainnya) dan Place du Panthéon adalah pusat kajian hukum (juga digunakan oleh Paris II). Ilmu ekonomi tidak mempunyai pusat tradisional, karena diajarkan oleh fakultas hukum.

Program akademik

Universitas Paris 1 adalah universitas terbesar di Perancis dimana humaniora dan ilmu sosial dapat dipelajari.

Terdapat tiga keluarga mata kuliah utama:

Selain itu, juga ada sejumlah institut:

  • Institut Pengkajian Pembangunan Ekonomi dan Sosial (IEDES),
  • Institut Demografi Paris (IDUP),
  • Institut Penelitian dan Pengembangan Kajian Pariwisata (IREST) dan
  • Ilmu Pengkajian Buruh (ISST).

Penelitian di Universitas

Beberapa statistik dapat memperlihatkan kepentingan riset di Paris 1.

1.100 anggota fakultas, 200 peneliti yang masuk dalam institusi riset besar, terutama CNRS (Pusat Penelitian Ilmiah Nasional), dan 150 teknisi dan staf administratif dikelompokkan dalam 68 kelompok riset yang diakui CNRS dan Menteri Pendidikan dan Penelitian.

Setiap tahun sekitar 400 tesis PhD dikirimkan dan 1.700 gelar pasca-sarjana pra-PhD diberikan pada 74 mata kuliah di 15 sekolah kelulusan.

Cakupan riset ini luas, bisa dilihat dari berbagai konferensi dan kolokuia berkualitas tinggi yang diadakan banyak pusat penelitian. Temanya memberikan titik pertemuan antara ilmu pengetahuan dan budaya dan mencakup aspek yang berbeda terhadap hubungan antara perorangan dan masyarakat.

Program riset ada di jurusan ilmu ekonomi, manajemen dan matematika penerapan; hukum dan politik; filosofi dan seni; sejarah, sejarah seni dan arkeologi; geografi, demografi dan sosiologi, dan masih banyak lagi.

Peringkat

Univeristas ini berada di urutan 121 dalam 500 THES - QS World University Rankings tahun 2005, urutan 71 tahun 2004. Tahun 2006, universitas ini di urutan 264. Peringkatnya jatuh ke 369 pada 2007 karena sejumlah aktivisme mahasiswa yang mencakup demonstrasi yang memblokir universitas ini selama 3 minggu.. Tahun 2008, peringkat universitas ini naik ke 288.

Pusat sumber dokumentasi

Universitas Paris 1 adalah salah satu pusat sumber dokumentasi terbesar di Perancis.

Perpustakaan Sorbonne mempunyai koleksi hampir tiga juta buku, 100.000 diantaranya berusia lebih dari 200 tahun, dan 17.500 periodikal yang berisi tentang humaniora. Koleksi perpustakaan dan peta Institut Geografi adalah koleksi tertua di Perancis.

Selain itu, 400.000 volume di perpustakaan spesialis adalah salah satu koleksi terbesar di Perancis dan Eropa.

Perpustakaan Cujas, dikelola bersama dengan Paris II, menggunakan layanan dokumentasi terkomputerisasi, memberikan akses pada lebih dari 500 bank data dan merupakan perpustakaan hukum dan ekonomi terbesar di Perancis.

Gedung Ekonomi yang baru memiliki pusat sumber lainnya, dan perpustakaan di Centre Pierre Mendès France memberikan mahasiswa akses bebas ke koleksinya.

Internasional

Universitas Paris 1 telah menandatangani lebih dari 150 konvensi dengan universitas asing di lima benua. Pertukaran ini terjadi di sekitar jaringan internasional seperti Europaeum yang menyatukan sejumlah universitas terbaik Eropa di Bologna, Bonn, Geneva, Leiden, Oxford dan Praha. Universitas Paris 1 juga memimpin sejumlah konsorsium yang menyatukan universitas dan organisasi profesional Perancis. Konsorsium ini mengadakan sejumlah proyek internasional besar di Bukares, Buenos Aires, Kairo, Istanbul (Galatasaray), dan Moskow.

6.000 mahasiswa internasional, terutama dari Eropa barat dan timur, datang untuk belajar sebagai bagian dari program SOCRATES atau TEMPUS. Mahasiwa Afrika bergabung dengan jumlah mahasiswa yang meningkat dari Asia dan Amerika, dan berpartisipasi dalam program yang diadakan dengan universitas di seluruh dunia.

Mobilitas staf adalah prioritas lainnya dan setiap tahun sekitar 130 tenaga akademik dari universitas asing datang untuk mengajar dan meneliti di Universitas Paris 1.

Contoh lain fokus internasional Universitas ini adalah Gelar Hukum Internasional Gabungan (maîtrises intégrées). Pendaftar dipilih dengan jumlah yang sama dari Perancis dan negara mitra dan, setelah dua tahun belajar di setiap negara, mereka memperoleh dua gelar. Gelar hukum gabungan Perancis-Britania diadakan bersama King's College London; gelar Perancis-Jerman bersama Universitas Cologne; gelar Perancis-Spanyol bersama Universitas Complutense, Madrid; gelar Perancis-Amerika bersama Universitas Cornell dan Universitas Columbia; dan gelar Perancis-Italia bersama Universitas Florence. Universitas Paris 1 telah memperluas modelnya ke jurusan Sejarah.

Riset internasional di Universitas Paris 1 adalah yang terpenting. Banyak peneliti dan anggota fakultas ambil alih dalam program riset internasional di luar negeri; Universitas ini juga mengadakan banyak konferensi internasional tahunan.

[sunting] Kampus

Universitas Paris I menduduki sejumlah bangunan universitas paling prestisius di Perancis. Sejak 1960-an, universitas ini telah banyak meluas dan dibangun atau mengambil alih hampir dua puluh tempat baru di Paris dan sekitarnya.

  • Sorbonne : Paris I menduduki bagian dari bangunan bersejarah Universitas Paris, dibangun di akhir abad ke-19. Juga merumahkan Universitas Paris III, IV dan V, dan Chancellerie des Universités. Aula kuliah besar yang didekorasi sedemikian rupa adalah tempat kuliah dan upacara universitas tradisioinal dan juga tempat diadakannya sejumlah konferensi internasional penting. Kantor Senat dan Wakil Kanselir terletak di bekas gedung Fakultas Hukum Paris yang berasal dari abad ke-18.
    • Pusat Albert Châtelet : biasa disebut Calvin, merupakan bangunan sekunder Sorbonne.
    • Pusat Rue d'Ulm : seperti Calvin, merupakan bangunan sekunder Sorbonne.
  • Gedung Place du Panthéon biasa disebut Panthéon, tidak sama dengan Panthéon yang asli : Paris I menduduki bagian dari gedung bersejarah Fakultas Hukum Universitas Paris. Gedung ini juga digunakan Universitas Paris II.
  • Institut Geografi : terletak di Rue Saint-Jacques, memiliki salah satu koleksi peta tertua dan terkaya di Perancis.
  • Institut Filosofi Ilmu Pengetahuan dan Teknik (IHPST) : terletak di Rue du Four.
  • Pusat Mahler : terletak di arondisemen IVe, merumahkan sebuah institut pengkajian sejarah dan hukum.
  • Pusat Saint-Charles : terletak di arondisemen XVe. Didirikan tahun 1973, merumahkan Sekolah Seni.
  • Pusat Pierre Mendès-France : biasa disebut Tolbiac, terletak di arondisemen XIIIe. Didirikan tahun 1973, merupakan pusat utama Universitas. Freshmen dan Sophomores dalam Humaniora diajarkan di Tolbiac.
    • Pusat Tolbiac : sebuah bangunan sekunder Pusat Mendès-France (yang juga disebut "Tolbiac").
  • Pusat René Cassin : terletak di arondisemen XIIIe. Didirikan tahun 1990, pusat ini merumahkan bagian utama Sekolah Hukum.
  • Gedung Pengkajian Ekonomi : terletak di arondisemen XIIIe. Merumahkan Sekolah Kelulusan Ilmu Ekonomi.
  • Pusat Broca : terletak di arondisemen Ve. Merumahkan Sekolah Bisnis.
  • Gedung Internasional : terletak di Boulevard Arago, biasa disebut Arago. Merumahkan Institut Hubungan Internasional.
  • Pusat Michelet : sebuah bangunan eksotis bergaya Mesopotamia di arondisemen ke-5, merumahkan Sekolah Sejarah Seni dan Arkeologi.
  • Pusat Fontenay : terletak di kota pinggiran Fontenay-les-Roses, di bangunan tua École normale supérieure. Merumahkan Sekolah Karya Ilmu Sosial.
    • Pusat Sceaux : di kota pinggiran Sceaux, merupakan bangunan sekunder Pusat Fontenay.
    • Pusat Bourg-la-Reine : terletak di Bourg-la-Reine, merupakan bangunan sekunder Pusat Fontenay.
    • Pusat Nogent : terletak di Nogent-sur-Marne, merupakan bangunan sekunder Pusat Fontenay.

Konstruksi dan pengambilan alih

Bangunan utama adalah Centre Pierre Mendès France, Centre René Cassin, Centre Saint-Charles, Centre Arago yang merumahkan Gedung Hubungan Internasional baru; pusat penelitian mendapat tempat baru, di Rue Malher dan Boulevard de l’Hôpital, dimana Gedung Ilmu Ekonomi terletak sekarang.